igra kab. cirebon
Selasa, 10 Februari 2015
Rabu, 30 Oktober 2013
Selasa, 29 Oktober 2013
KERIKIL-KERIKIL KEHIDUPAN
Lima Prinsip hidup kunci Sukses Soeharto
1.
Aja kagetan, aja gumunan dan aja dumeh
Artinya kira-kira jangan kagetan,
jangan heran dan jangan mentang-mentang. Hal ini diresapi betul oleh Soeharto.
"Ini kelak jadi penegak diri
saya dalam menghadapi soal-soal yang bisa mengguncangkan diri saya," kata Soeharto.
Inti ajaran ini bermaksud untuk
menanamkan sikap sabar, tenang, dan tidak sombong. Bila orang ingin berhasil
dalam kehidupan bermasyarakat, keyakinan pada diri sendiri harus dipupuk dan
dibina. Jangan sombong saat sedang diamanahi jabatan tertentu.
2. Hormat kalawan gusti, guru, ratu lan wong atuwa karo
Prinsip hidup 'Hormat
kalawan gusti, guru, ratu lan wong atuwa karo' selalu dipegang Soeharto sepanjang
hidupnya. Artinya hormat pada tuhan, guru, pemerintah dan kedua orang tua.?
Ratu di sini dipakai sebagai
lambang pemerintahan dan negara. Hal ini mengandung pengertian bahwa manusia di
negaranya tidak mengabdi pada perorangan, melainkan pada nusa dan bangsa.
Sedangkan wong atuwa karo
artinya tidak hanya kedua orangtua kandung. Pada mertua dan saudara tua pun
harus berbakti.
"Sampai jadi presiden
saya merasa tidak berubah dalam hal ini. Saya junjung tinggi ajaran ini dan
saya percaya akan kebenarannya," kata Soeharto.
3. Sa-Sa-Sa
Sa-sa-sa atau 'tiga sa' ini
juga merupakan salah satu falsafah hidup Soeharto. Sabar
Atine, Saleh Pikolahe, Sareh Tumindake. Artinya kira-kira selalu sabar, selalu
saleh dan taat beragama, dan selalu bersikap bijaksana.
Soeharto juga dekat
dengan ilmu kebatinan. Tapi menurutnya ilmu kebatinan berbeda dengan klenik.
Ilmu kebatinan adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.?
"Sesuai dengan
peninggalan nenek moyang kita. Ilmu kebatinan itu adalah untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan. Mendekatkan batin kita kepada-Nya. Orang kadang-kadang salah
kaprah, mengira ilmu kebatinan itu ilmu klenik," kata Soeharto.
4. Mikul dhuwur mendhem jero
Mikul dhuwur mendhem jero
artinya menjunjung tinggi-tinggi, membenam dalam-dalam. Peribahasa ini
mengajarkan cara anak berbakti pada orang tuanya. Seorang anak harus menjaga
benar-benar nama baik orang tua, serta jasa-jasanya pada negara. Harus dijaga
dan jangan sampai menodainya.
Sebaliknya jika ada
kesalahan orangtua, anak tak perlu mengungkit-ungkitnya. Lebih elok jika
dimaafkan. Anak juga harus memperlakukan orang tua dengan baik semasa hidup dan
ketika sudah meninggal.
Soeharto pun
mengajarkan prinsip Mikul dhuwur mendhem jero ini pada enam anaknya.
5. Sugih tanpa bandha
Pepatah ini lengkapnya
berbunyi Sugih tanpa bandha, nglurug tanpa bala, digdaya tanpa aji dan menang
tanpa ngasorake. Artinya kaya tanpa kekayaan, menyerbu tanpa bala tentara, kuat
perkasa tapi ajian, menang tanpa ada yang merasa dikalahkan.
Sugih tanpa bandha juga
berarti segala perbuatan manusia didasarkan atas keikhlasan batin tanpa pamrih.
Nglurug tanpa bala bisa diartikan merasa diri berharga bukan karena ditakuti,
disegani melainkan karena kemampuan untuk setia pada apa yang kita yakini.
Digdaya tanpa aji, menang
tanpa ngasorake berarti seseorang menjadi perkasa, menjadi pemenang, menjadi raja
bukan karena punya kesaktian atau kekuatan tempur luar biasa. Tetapi memiliki
kemampuan untuk memelihara ketentraman dan kedamaian hidup.
Senin, 28 Oktober 2013
TAWASUL
Urutan Tawasul Kirim Do'a Qodiriyah
-------------( URUTAN KIRIM DO’A
)--------------
1.
Ila
hadorotin nabiyi shollallohu ‘alaihi wasallam, wa ‘ala alihi wa ashhabihi.
Alfatihah......................
2.
Tsuma
ila arwahi abaihi waajdadihi wa ihkwanihi minal ambiyai wal mursalin wa ilal
malaikatil muqorrobin wal karubiyin wa syuhadai was sholihin wa alikulli wa
ashhabi kulli wa ila arwahi abina adama wa umina hawa wa ma tanasala bainahuma
ila yaumidin. Syaiul lillahi lahumul fatihah.........................
3.
Tsuma
ila arwahi sadatina wa maulana wa aimmatina Abi Bakrin wa ‘Umar wa ‘Usman wa
‘Ali wa ila arwahi baqiyyatis shohabati wal qorobati wa ila arwahi sayidina
Fatimatuz Zahro wal Hasan wal Husain wal Khodijatal bukro wa ‘Aisyah ummil
mu’minin rodiyallohu’anhum wat tabi’in wat tabi’it tabi’ihim lahum biihsani ila
yaumiddin. Syaiullilahi lahumul fatihah........................
4.
Tsuma
ila arwahil arba’atil a’immatil mujtahidin wa muqollidihim fiddini wa ila
arwahil ‘ulama’ir rosyidina wal quroil mukhlashina wa a’immatil muhaditsina wal
mufassirina wa sairi sadatinas shufiyatil muhaqqiqina wa ila arwahi kulli
waliyin wa waliyyatin wa muslimin wa muslimatin mim masyariqil ardhi ila
maghoribiha wa miyyaminiha ila syimaliha. Syaiullillahi lahumul fatihah..........................
5.
Tsuma
ila arwahi jami’i masyayikhi ahlis silsilatil qodirriyati wa naqsabandiyati wa
sathoriyati. Tsuma ila arwahi ahli thuruqi khushuson sayyidina wa maulana
sulthonil auliyai syeh ‘Abdul Qodir jailani qodasalloh wa sayyidina Abi
QosimJunaidil baqdadi wa sayyidis Sirris Saqothi wa syyidi Ma’ruful Karkhi wa
sayyidi habibil ‘ajami wa sayyidil Bashri wa sayyidi Ja’far Shodiq wa sayyidi
Abi Yazid al Busthomi wa sayyidi Yusuful Hamdani wa sayyidi Muhamad Bahaudin an
naqsabandi wa hadorotil imamir robani wa ushulihim wa furu’ihim wa ahli
silsilatihim wal akhidina ‘anhum. Syaiullillahi lahumul
fatihah........................
6.
Tsuma
ila arwahi walidaina wa walidaikum wa masyayikhina wa masyayikhikum wa amwatina
wa amwatikum wa man ahsana ilaina alimal lahu haqun ‘alaina wa liman aushona
waqolladana ‘angkum bidu’ail khoiri. Syaiullillahi lahumul
fatihah..........................
7.
Tsuma
ila arwahi jami’il mu’minina wal mu’minati wal muslimina wal muslimatil ahyai
minhum wal anwat mim masyariqil ardhi ila maghoribiha wa miy yaminiha ila
syimaliha wa ming qofin ila qofim mil ladun adama ila yaumil wiyamah.
Syaiullillahi lahumul fatihah........................
Langganan:
Postingan (Atom)